Biakan murni bakteri Acetobacter
xylinum dapat diperoleh di Balai-balai Penelitian Kimia. Biakan murni ini
kemudian ditumbuhkan dalam suatu media. Dari media ini nantinya akan diperoleh
biakan starter yang dapat digunakan untuk mengokulasi air kelapa. Beberapa
komponen ini adalah yang harus dibeli di toko-toko kimia, karena tidak dijual
bebas di pasaran.
Salah satu media untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter
xylinum adalah Yeast Extract Agar. Media ini dibuat dari:
Yeast extract agar 0,2504 g
K2HPO4/KH2PO4 0,50/0,3908 g
MgSO4 0,0640 g
Gula pasir/sakarosa 10 g
Agar-agar 2 g
Air Kelapa 100 ml
Cara Pembuatan:
1. Komponen-komponen di atas ditimbang dan dicampur,
kemudian diencerkan dengan air yang bersih. Untuk mempercepat larutnya
bahan-bahan tersebut, perlu dilakukan pemanasan.
2. Kemudian larutan didinginkan dan ditambah asam cuka
sampai pH mencapai 4,5. Selanjutnya disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC,
tekalan 15 lbs selama 15 menit. Kalau alat ini tidak tersedia, dapat pula
diganti dengan alat lainnya (misalnya dandang). Dalam keadaan masih panas
dimasukkan ke dalam botol (tabung reaksi) steril dan didiamkan miring sampai
beku. Media beku ini disebut media agar miring.
3. Diinokulasi dengan biakan murni bakteri Acetobacter
xylinum. Jumlah yang digunakan sekitar dua mata ose (dawai), yaitu dengan cara
menggoreskannya diatas permukaan media secara berliku-liku (zig-zag). Kemudian
dibiarkan pada suhu kamar selama 5 hari. Setelah itu bakteri akan tumbuh diatas
permukaan media agar. Supaya tetap hidup, biakan murni Acetobacter xylinum
harus dipindahkan setiap 1 bulan sekali ke dalam media yeast extract agar yang
baru, dengan cara seperti di atas.
__________________________________________________
Adapun dalam materi teknologi fermentasi dalam pelatihan teknologi pengolahan hasil hertanian Oleh
: Debby Sumanti, Ir., MS.
A, xylinum secara luas
tersebar di alam dan umumnya merupakan kontaminan dalam industri vinegar menggunakan
A.aceti. A. xylinum dapat diisolasi dari buah yang busuk, sayuran dan air
kelapa yang terfermentasi. Banyak strain A. xylinum yang mampu menghasilkan
selulosa dengan berbagai sumber gula seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, gula
invert, etanol dan gliserol. Produksi selulosa oleh A. xylinum dapat dilakukan
pda kondisi kultur statis ataupun teragitasi. A. xylinum mampu tumbuh pada pH
sekitar 3,5 meskipun umumnya perkembangan selulosa terjadi [ada pH 4,0 – 5,0.
Pemeliharaan A. Xylinum Acetobacter xylinum biasanya
dipelihara dalam gara miring tomat agar. Tomat segar sebanayk 200 g direbus
dalam aquades sebanyak 500 ml selama 30 menit. Hasil yang diperoleh kemudian
disaring dan dicampur dengan 1g ekstrak khamir, 50 g sukrosa, 2,5 g pepton dan
20 g agar. Volume kemudian dibuat menjadi 1000 ml dengan menamahkan air dan
disterilkan pada 121 C selama 15 menit. A. xylinum ditumbuhkan dengan cara
digoreskan pada agar miring dan diinkubasi pada 30C selama 4 hari.
Pembuatan starter nata Acetobacter xylinum yang telah tumbuh pada agar miring diinokulasikan pada medium steril yang dalam tiap liternya mengandung glukosa 20 g ekstrak khamir 5 g, pepton 5 g dan K2HPO4 2,7 g. pH diatur menjadi 4,2 menggunakan asam asetat. Inkubasi dilakukan secara stratis selama 7 hari pada suhu 30C.
Medium Air kelapa Air kelapa yang telah direbus selama 3 menit ditambah ammonium sulfat 0,5 % dan sukrosa 10% denga pH diatur menjadi 4,2 menggunakan asam asetat glacial. Tambahkan starter nata 20%, wadah kemudian ditutup dengan kain saring dan inkubasi selama 15 – 20 hari.
Pemanenan Nata Lembaran nata yang terbentuk diambil dan dicuci berulang untuk menghilangkan asam asetatnya dan dipotong menjadi berbentuk kubus. Potongan kubus direndam dalam air selama 24 jam dengan secara berkala menggati airnya sampai hilang bau asamnya. Dan siap dicampur atau dikonsumsi dengan ebrbagai cara pengolahan.
Pembuatan starter nata Acetobacter xylinum yang telah tumbuh pada agar miring diinokulasikan pada medium steril yang dalam tiap liternya mengandung glukosa 20 g ekstrak khamir 5 g, pepton 5 g dan K2HPO4 2,7 g. pH diatur menjadi 4,2 menggunakan asam asetat. Inkubasi dilakukan secara stratis selama 7 hari pada suhu 30C.
Medium Air kelapa Air kelapa yang telah direbus selama 3 menit ditambah ammonium sulfat 0,5 % dan sukrosa 10% denga pH diatur menjadi 4,2 menggunakan asam asetat glacial. Tambahkan starter nata 20%, wadah kemudian ditutup dengan kain saring dan inkubasi selama 15 – 20 hari.
Pemanenan Nata Lembaran nata yang terbentuk diambil dan dicuci berulang untuk menghilangkan asam asetatnya dan dipotong menjadi berbentuk kubus. Potongan kubus direndam dalam air selama 24 jam dengan secara berkala menggati airnya sampai hilang bau asamnya. Dan siap dicampur atau dikonsumsi dengan ebrbagai cara pengolahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus